Selasa, 02 November 2010

MOTHER. . .IS EVERYTHING :)


“ Ibu sayalah yang membentuk diri saya. Beliau begitu tulus, begitu yakin tentang diri saya; dan saya merasa mempunyai sesuatu untuk dijalani dalam hidup ini; seseorang yang tak boleh saya kecewakan.” Cinta dan dukungan ibu telah membuat seluruh dunia mendapatkan penerangan dengan suksesnya percobaan lampu pijar yang dilakukan Thomas A.Edison.
            Dibumi ini tak ada cinta yang lebih besar daripada cinta seorang ibu. Sakit yang dialami ibu ketika melahirkan menjadi tak berarti bila dibanding dengan pengorbanan, kepedihan, penderitaan, yang dialami seorang ibu dalam memberikan kenyamanan, kemajuan, kelangsungan hidup anaknya.
            Bagaiman kita bisa tumbuh menjadi seseorang yang diharapkan oleh ibu? Apakah kita cukup berharga untuk membuat kulit wajah ibu menjadi keriput dan membuat rambutnya yang indah menjadi kelabu? Apakah kita hanya menjadi sekadar tiruan yang diharapkannya ?

            Bahkan setelah ibu meninggalkan dunia fana ini pun, kita tetap tak pernah terlambat untuk membalas budi maha besare yang telah diberikannya kepada kita. Ibu berkorban bukan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk membantu terciptanya suatu kehidupan. Tugas bagi kita semua adalah meneruskan tugas yang ditinggalkannya. Marilah kita mengakui kepada dunia tentang hutang besar kita kepada ibu dengan menjadi orang yang sesuai dengan harapannya.

“segala yang telah ada pada diriku atau kuharapkan terjadi pada diriku merupakan hutangku kepada malaikatku, ibu”

IBU 

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar